KoranTerkini.com – Elon Musk, miliarder teknologi dan CEO Tesla serta SpaceX, telah menghapus sebuah postingan di media sosial X (sebelumnya Twitter) yang mengklaim bahwa tidak ada upaya pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Postingan tersebut, yang dilengkapi dengan emoji wajah dengan alis terangkat, muncul setelah percobaan pembunuhan kedua terhadap mantan Presiden Donald Trump.
Musk awalnya memposting komentar tersebut sebagai tanggapan terhadap spekulasi seputar keamanan kandidat dari Partai Republik. Namun, postingannya memicu kemarahan publik yang meluas, dengan hashtag #DeportElonMusk menjadi trending di X.
Setelah mendapatkan kritik, Musk menjelaskan bahwa postingannya dimaksudkan sebagai lelucon dan tidak berhasil disampaikan dengan baik melalui teks. Dia mengakui bahwa lelucon tersebut mungkin tidak diterima dengan baik tanpa konteks yang jelas dan menyatakan permintaan maafnya.
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Andrew Bates, mengecam komentar Musk sebagai “tidak bertanggung jawab,” menegaskan bahwa kekerasan politik harus dikutuk dan tidak dipermainkan. Bates menekankan pentingnya solidaritas melawan kekerasan dan mematuhi prinsip keamanan dan kedamaian.
Musk, yang dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump, telah secara resmi menyatakan dukungannya untuk Trump dalam pemilihan 2024. Trump, yang selamat dari percobaan pembunuhan baru-baru ini, telah mengusulkan Musk untuk memimpin “komisi efisiensi pemerintah” jika terpilih kembali sebagai Presiden.