KoranTerkini.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menyusun barisan kabinetnya, dan dalam proses tersebut, dia telah memanggil 108 calon menteri, wakil menteri, serta kepala lembaga/badan pada Senin (14/10) dan Selasa (15/10) di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Dari deretan nama tersebut, dominasi laki-laki sangat mencolok, dengan hanya 11 perempuan yang dipanggil, atau sekitar 10,1 persen dari total calon.
Pemilihan ini menimbulkan spekulasi mengenai representasi perempuan dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang. Meski jumlahnya kecil, nama-nama yang muncul adalah tokoh-tokoh berpengaruh di berbagai bidang, dari politik hingga akademik. Beberapa di antaranya adalah tokoh yang sudah familiar di panggung politik nasional, sementara lainnya berasal dari latar belakang yang lebih spesifik, seperti ekonomi dan pendidikan.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang saat ini masih menjabat, diharapkan akan melanjutkan tugasnya mengelola keuangan negara. Veronica Tan, yang dikenal sebagai pendiri Love Care Indonesia dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, juga muncul sebagai kandidat, memperluas representasi perempuan di sektor sosial. Selain itu, nama-nama seperti Ribka Haluk, Penjabat Gubernur Papua, dan Meutya Hafid, politisi Golkar yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi I DPR, juga memperkuat deretan tokoh perempuan dalam daftar ini.
Keberadaan akademisi seperti Stella Christie, seorang guru besar di Tsinghua University, dan pejabat kementerian seperti Diana Kusumastuti, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, menandakan bahwa Prabowo juga memperhitungkan kemampuan profesional di luar lingkar politik partai dalam memilih anggota kabinetnya.
Meski demikian, rendahnya jumlah perempuan dalam jajaran calon menteri ini bisa memicu kritik terkait keterwakilan gender. Namun, kehadiran tokoh-tokoh perempuan yang kuat dan berpengaruh tetap memberikan harapan bahwa Prabowo-Gibran akan membawa suara perempuan dalam pemerintahan mendatang.