KoranTerkini.com – Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi menarik perhatian karena keterlibatan dua generasi dalam kontestasi politik ini. Ansar Ahmad, Gubernur Kepri petahana, kembali bertarung di Pilgub Kepri, sementara putranya, Roby Kurniawan, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Bintan, juga bertarung mempertahankan posisinya di Pilbup Bintan.
Kisah ini memberikan nuansa yang unik, di mana seorang ayah dan anak berjuang di arena politik yang berbeda namun dengan misi yang sama: mempertahankan kekuasaan. Ansar Ahmad maju di Pilgub Kepri berpasangan dengan Nyanyang Haris Pratamura dan mendapat nomor urut 1. Mereka akan menghadapi pasangan Muhammad Rudi (Wali Kota Batam) dan Aunur Rofiq (Bupati Karimun), yang mengusung nomor urut 2.
Bagi Ansar, perolehan nomor urut 1 merupakan sinyal keberuntungan. Dalam pernyataannya, ia optimis nomor ini menandakan kemenangan yang dibarengi dengan kerja keras dan dukungan dari 11 partai politik yang mendukungnya, termasuk Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKS.
Di sisi lain, Roby Kurniawan, yang juga mendapatkan nomor urut 1 di Pilbup Bintan, harus melawan kotak kosong. Meski demikian, Roby tetap optimis bahwa nomor urut 1 menjadi simbol kemenangan dan keberhasilan. Dukungan yang diterima oleh Roby dan pasangannya, Deby Maryanti, datang dari 11 partai, baik yang memperoleh kursi di DPRD Bintan seperti Golkar dan PDIP, maupun partai non-parlemen seperti PSI dan Hanura.
Pertarungan keluarga ini memperlihatkan bahwa politik dinasti masih menjadi fenomena di Indonesia. Namun, di luar itu, kekuatan kerja keras, konsolidasi partai, dan perolehan suara dari masyarakat tetap menjadi kunci untuk memenangkan kontestasi Pilkada. Bagi Ansar dan Roby, keberhasilan berturut-turut di Pilgub dan Pilbup akan memperkuat posisi mereka sebagai tokoh penting di Kepulauan Riau.